Senin, 14 Oktober 2013

Kisah Kumpul Sanak

Pernikahan dikalangan masyarakat kita sudah menjadi adat kebiasaan bahwa harus dibarengi perhelatan, paling tidak kumpul dan makan bersama. Begitu pula yang terjadi didusun Jiwa Baru. Tentunya dalam suatu perhelatan harus ada persiapan-persiapan. Begitu juga adat kebiasaan yang ada di masyarakat Jiwa Baru. Pada prinsipnya persiapan yang dilakukan hampir sama dengan keadaan “umum” di Indonesia, misalkan pembentukan panitia acara perhelatan, pengumpulan dana dan sebagainya. Perbedaan yang mendasar dari keadaan yang terjadi dimasyarakat Jiwa Baru terletak pada pencarian dana untuk perhelatan.

Kalau yang berlaku diumum bahwa pencarian dana untuk resepsi pernikahan (walimahan) terjadi pada waktu acara resepsi itu pun setelah ada dana pribadi atau bantuan dari sanak saudara, maka yang terjadi dimasyarakat desa Jiwa Baru pengumpulan dana dilakukan sebagai berikut :

Kumpul Sanak Mandas

Kumpul sanak mandas, dilaksanakan biasanya sebulan sebelum hari jadi acara pernikahan. Acara ini dilaksanakan dengan maksud dan tujuan mengumpulkan seluruh sanak famili terdekat, dalam rangka menghimpun dana untuk kegiatan acara pernikahan. Dikarenakan yang di undang pada acara ini hanya sanak keluarga terdekat saja, maka dinamakan Kumpul  sanak mandas. Mandas dalam bahasa Lubai artinya dekat.

Untuk mengumpulkan orang agar datang kerumah yang punya hajatan, caranya dipanggil kerumah masing-masing. Panggilan dilaksanakan oleh utusan tuan rumah, biasanya disebut “tukang panggil”. Memang kurang efisien kalau ditinjau dari sisi waktu, namun dengan adanya tatap muka seperti itu maka jalinan silaturahim terjadi disini, sehingga besar kemungkinan yang di undang akan menghadiri acara dimaksud

Kemudian setelah orang berkumpul maka acara penarikan dana dilakukan. Biasannya ada petugas yang keliling untuk melakukan pendataan orang yang akan menyumbang. Selama acara penarikan dana berlangsung setiap orang yang hadir dipersilakan menyantap hidangan yang telah disediakan tuan rumah. 

Kumpul Sanak Pedusunan

Kumpul sanak pedusunan, biasanya dilaksanakan seminggu sebelum hari jadi acara pernikahan. Acara ini dilaksanakan dengan maksud dan tujuan mengumpulkan seluruh masyarakat desa, dalam rangka menghimpun dana untuk kegiatan acara pernikahan. Seluruh anggota masyarakat desa diundangan tanpa kecualia masih bersaudara dekat ataupun tidak, sehingga acara sering disebut dengan Kumpul Sanak Pedusunan.

Untuk mengumpulkan orang agar datang kerumah yang punya hajatan, caranya dipanggil kerumah masing-masing. Panggilan dilaksanakan oleh utusan tuan rumah, biasanya disebut “tukang panggil”. Memang kurang efisien kalau ditinjau dari sisi waktu, namun dengan adanya tatap muka seperti itu maka jalinan silaturahim terjadi disini, sehingga besar kemungkinan yang di undang akan menghadiri acara dimaksud

Kemudian setelah orang berkumpul maka acara penarikan dana dilakukan. Biasannya ada petugas yang keliling untuk melakukan pendataan orang yang akan menyumbang. Selama acara penarikan dana berlangsung setiap orang yang hadir dipersilakan menyantap hidangan yang telah disediakan tuan rumah. 

Syarat Acara Kumpul Sanak

Kemudian syarat untuk melakukan acara ini adalah : pihak keluarga mempelai laki-laki atau dalam bahasa Lubai membinikan anak. Sekilas terkesan ada bias gender disini, namun jika dilihat lebih jauh maka pihak laki-laki akan banyak mengeluarkan biaya ketika melakukan perhelatan, maka sudah sewajarnya kalau diadakan gotong royong dalam menghimpun dana. 

Jika pihak mempelai perempuan berasal dari desa Jiwa Baru, pihak mempelai laki-laki dari luar masayarakat Jiwa Baru, maka dapat juga melaksanakan acara ini jika memungkin dari segala aspek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar