Kisah desa tempat kelahiranku ditinjau dari era pemerintahan sebagai berikut :
Periode Kedatuan Sriwijaya
Pada masa pemerintahan Kedatuan Sriwijaya sedang berjaya, desa Baru Lubai termasuk wilayah kekuasaan Kedatuan atau Kerajaan Sriwijaya. Hal ini dapat kita tinjau dari aspek, usia desa Baru Lubai lebih-kurang 1.000 tahun. Peninggakan sejarah tertulis tidak ada, namun adanya cerita dari turun temurun sejak zaman nenek moyang bahwa desa Baru Lubai diperkirakan telah berdiri sejak zaman Kedatuan Sriwijaya
Berdasarkan kepercayaan masyarakat desa Baru Lubai, bahwa pohon besar ada penunggunya, percaya adanya hantu, beberapa pantangan dan larangan yang mirip dengan ajaran agama Budha, yang merupakan agama resmi Kerajaan Sriwijaya maka dapat diyakini bahwa desa ini telah berdiri sewaktu Kerajaan Sriwijaya sudah ada
Periode Kesultanan Palembang
Pada masa pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam sedang berkuasa, desa Baru Lubai masuk wilayah kekuasaan Kesultanan Palembang Darussalam. Peninggakan sejarah tertulis tidak ada, namun adanya rumah adat yang berbentuk Limas yang merupakan ciri khas wilayah Kesultanan Palembang, sebuah Masjid tua yang sudah ratusan tahun, serta berdasarkan cerita rakyat, maka dapat diyakini bahwa desa ini termasuk wilayah Kesultanan Palembang Darussalam
Perdiode Kemerdekaan Republik Indonesia
Pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia, desa Baru Lubai, merupakan bagian dari wilayah kecamatan Prabumulih, kewedanaan Lematang Ogan Tengah, kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah, provinsi Sumatera Selatan
Pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia, desa Baru Lubai, merupakan bagian dari wilayah kecamatan Prabumulih, kewedanaan Lematang Ogan Tengah, kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah, provinsi Sumatera Selatan
Sejak tahun 1995 sampai sekarang desa Baru Lubai, merupakan bagian dari wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar